Buah Tin bersifat panas. Jenis yang terbaik adalah buah ara putih jika matang. Sebab, buah tin dapat menghancurkan batu ginjal dan membersihkan kandung kencing di ginjal serta buah tin berkhasiat melawan racun. Buah tin lebih bergizi daripada buah lainnya, buah tin dapat membantu mengurangi sesak nafas, sakit tenggorokan dan batang tenggorokan. Buah tin membersihkan liver dan limpa, membersihkan lendir dalam perut, dan memberikan gizi bagi tubuh. Namun buah tin menimbulkan caplak jika dimakan berlebihan.
Buah tin yang kering berguna bagi syaraf. Bila dimakan dengan buah badam dan buah pala, akan baik sekali. Galineus menandaskan,"Bila dimakan bersama dengan buah badam dan buah rue, selama tidak mengkonsumsi racun mematikan, akan berkhasiat menjaga tubuh dan berbagai unsur berbahaya.
Diriwayatkan dari Abu Darda bahwa ia pernah menghadiahkan buah tin kepada Nabi. Beliau berkata "Makanlah". Maka Abu Darda` ikut memakannya bersama beliau. Beliau Bersabda,"Kalau kau katakan bahwa ada buah yang turun dari Surga, pasti kupastikan itulah buahnya. Karena buah surga itu tidak berbiji. Makanlah, karena buah ini bisa mengatasi penyakit ambeien dan berguna mengatasi penyakit encok." Namun keabsahan riwayat ini masih dipertanyakan.
Daging buah ini adalah yang terbaik karena dapat memancing haus tetapi juga mampu meredam rasa haus akibat dahak asin. Juga berkhasiat mengobati sakit batuk kronis, memperlancar buang air kecil, membongkar sumbatan pada liver dan limpa, serta berguna untuk ginjal dan kandung kencing. Bila dikonsumsi dengan cara dikunyah akan bermanfaat secara ajaib untuk membuka saluran makanan terutama sekali bila dicampur buah badam dan pala. Namun amat tidak baik sekali bila dicampur dengan makanan-makanan berat. Buah ini mirip strawberi putih, hanya kandungan gizinya lebih sedikit dan agak berbahaya bagi lambung. Itulah Khasiat dan Manfaat Buah Tin atau Buah Ara.
Sumber :
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, 2008, Praktek Kedokteran Nabi, Hikam Pustaka, Yogyakarta.